KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah
SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puja dan puji syukur sudah
selayaknya dihaturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya yang
berupa kesehatan, kelancaran, dan kemudahan, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Sosio Antropologi Pendidikan ini dengan tema “Struktur Sosial dan Kepribadian Masyarakat”.
Adapun makalah Sosio
Antropologi Pendidikan dengan tema “Struktur
Sosial dan Kepribadian Masyarakat” ini telah kami
usahakan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang kami miliki dan
tentunya dengan bantuan dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dan
mempermudah pembuatan makalah ini. Untuk itu, kami tidak lupa menyampaikan
banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan
makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih banyak sekali kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi
yang lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka, kami
membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberikan saran dan kritik
kepada kami sehingga kami bisa memperbaiki lagi makalah Sosio Antropologi
Pendidikan ini.
Akhir
kata, kami berharap semoga dari makalah Sosio Antropologi Pendidikan ini bisa
diambil manfaat dan hikmahnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap
semua pembaca makalah ini.
Yogyakarta,September
2015
BAB I
PEMBAHASAN
A. STRUKTUR SOSIAL
Dalam pembahasan sosio antropologi pasti
menjumpai struktur dalam masyarakat. Dalam hal ini struktur sosial sendiri
berpengaruh terhadap kehidupan bermasyarakat sendiri. Kepribadian seseorang
juga berpengaruh dalam dalam kita mempelajari sosiologi antropologi.
Dimulai kita membahas tentang struktur
sosial,mulai dari definisi Struktur Sosial, Fungsi Struktur Sosial dan Bentuk Struktur Sosial.
1.
Pengertian Struktur
Sosial
Secara harfiah,
struktur bisa diartikan sebagai susunan atau bentuk. Struktur tidak harus dalam
bentuk fisik, ada pula struktur yang berkaitan dengan sosial. Menurut ilmu
sosiologi, struktur sosial adalah tatanan atau susunan sosial yang membentuk
kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Susunannya bisa vertikal atau
horizontal.
Namun banyak ahli sosiologi merumuskan
pengertian struktur sosial sebagai berikut:
a.
Menurut
George Simmel: struktur sosial adalah kumpulan individu serta pola perilakunya.
b.
Menurut
George C. Homans: struktur sosial merupakan hal yang memiliki hubungan erat
dengan perilaku sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari.
c.
Menurut
William Kornblum: struktur sosial adalah susunan yang dapat terjadi karena
adanya pengulangan pola perilaku undividu.
d.
Menurut
Soerjono Soekanto: struktur sosial adalah hubungan timbal balik antara
posisi-posisi dan peranan-peranan sosial.
Dari beberapa definisi mengenai pengertian
struktur sosial diatas, dapat dikatakan bahwa struktur sosial adalah tatanan
sosial dalam kehidupan masyarakat yang didalamnya terkandung hubungan
timbal balik antara status dan peranan dengan batas batas perangkat unsur unsur
sosial yang mengacu pada suatu keteraturan perilaku didalam masyarakat.
2. Fungsi Struktur Sosial
Dalam kehidupan bermasyarakat struktur sosial
memiliki tiga macam fungsi yaitu:
a.
Fungsi
Identitas
Struktur sosial berfungsi sebagai penegas
identitas yang dimiliki oleh sebuah kelompok. Kelompok yang anggotanya memiliki
kesamaan dalam latar belakang ras, sosial, dan budaya akan mengembangkan
struktur sosialnya sendiri sebagai pembeda dari kelompok lainnya.
b.
Fungsi
Kontrol
Dalam kehidupan bermasyarakat, selalu muncul
kecenderungan dalam diri individu untuk melanggar norma, nilai, atau peraturan
lain yang berlaku dalam masyarakat. Bila individu tadi mengingat peranan dan
status yang dimilikinya dalam struktur sosial, kemungkinan individu tersebut
akan mengurungkan niatnya melanggar aturan. Pelanggaran aturan akan berpotensi
menibulkan konsekuensi yang pahit.
c.
Fungsi
Pembelajaran
Individu belajar dari struktur sosial yang
ada dalam masyarakatnya. Hal ini dimungkinkan mengingat masyarakat merupakan
salah satu tempat berinteraksi. Banyak hal yang bisa dipelajari dari sebuah
struktur sosial masyarakat, mulai dari sikap, kebiasaan, kepercayaan dan
kedisplinan.
3. Bentuk
Struktur Sosial
Bentuk struktur sosial terdiri dari
stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial. Masing-masing punya ciri
tersendiri.
a.
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi berasal dari kata strata atau
tingkatan. Stratifikasi sosial adalah struktur dalam masyarakat yang membagi
masyarakat ke dalam tingkatan-tingkatan.
Ukuran yang digunakan untuk menggolongkan
penduduk dalam lapisan-lapisan tertentu yaitu:
1)
Ukuran
kekayaan (kaya miskin, tuan tanah penyewa, )
2)
Ukuran
kekuasaan (penguasa/ dikuasai) penguasa punya wewenang lebih tinggi
3)
Ukuran
kehormatan (berpengarug / terpengaruh) ukuran ini ada di masyarakat
tradisional(pemimpin informal)
4)
Ukuran
ilmu pengetahuan (golongan cendekiawan/ rakyat awam)
Max
Weber menyebutkan bahwa kekuasaan, hak istimewa dan prestiselah yang menjadi
dasar terciptanya stratifikasi sosial. Adanya
perbedaan dalam jumlah harta, jenjang pendidikan, asal-usul keturunan, dan kekuasaan
membuat manusia dapat disusun secara bertingkat. Ada yang berada di atas, ada
pula yang menempati posisi terbawah.
Berdasarkan sifatnya, stratifikasi sosial
dapat dibagi menjadi:
1)
Stratifikasi
Sosial Tertutup
Adalah stratifikasi sosial yang tidak memungkinkan terjadinya
perpindahan posisi (mobilitas sosial)
2)
Stratifikasi
Sosial terbuka
Adalah stratifikasi yang mengizinkan adanya mobilitas, baik naik ataupun
turun. Biasanya stratifikasi ini tumbuh pada masyarakat modern.
3)
Stratifikasi
Sosial Campuran
Hal
ini bisa terjadi bila stratifikasi sosial terbuka bertemu dengan stratifikasi
sosial tertutup. Anggotanya kemudian menjadi anggota dua stratifikasi
sekaligus. Ia harus menyesuaikan diri terhadap dua stratifikasi yang ia anut.
Menurut dasar ukurannya, stratifikasi sosial
dibagi menjadi:
1)
Dasar
ekonomi
Berdasarkan status ekonomi yang dimilikinya, masyarakat dibagi menjadi:
a)
Golongan
Atas
Termasuk golongan ini adalah orang-orang kaya, pengusaha, penguasan atau
orang yang memiliki penghasilan besar.
b)
Golongan
Menengah
Terdiri dari pegawai kantor, petani pemilik lahan dan pedagang.
c)
Golongan
Bawah
Terdiri dari buruh tani dan budak.
2)
Dasar
pendidikan
Orang yang berpendidikan rendah menempati posisi terendah,
berturut-turut hingga orang yang memiliki pendidikan tinggi.
3)
Dasar
kekuasaan
Stratifikasi
jenis ini berhubungan erat dengan wewenang atau kekuasaan yang dimiliki oleh
seseorang. Semakin besar wewenang atau kekuasaan seseorang, semakin tinggi
strata sosialnya. Penggolongan yang paling jelas tentang stratifikasi sosial
berdasarkan kekuasaan terlihat dalam dunia politik.
Dampak adanya stratifikasi sosial:
1)
Dampak
Positif
Orang yang berada pada lapisan terbawah akan termotivasi dan terpacu
semangatnya untuk bisa meningkatkan kualitas dirinya, kemudian mengadakan mobilitas
sosial ke tingkatan yang lebih tinggi.
2)
Dampak
Negatif
Dapat menimbulkan kesenjangan sosial
b.
Diferensiasi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, diferensiasi sosial adalah penggolongan
masyarakat atas perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejajar.
Jenis diferensiasi antara lain:
1)
Diferensiasi
Ras
Ras adalah suatu kelompok manusia dengan ciri-ciri fisik bawaan yang
sama. Secara umum, manusia dapat dibagi menjadi 3 kelompok ras, yaitu Ras
Mongoloid, Negroid, dan Kaukasoid. Orang Indonesia termasuk dalam ras
Mongoloid.
2)
Diferensiasi
Suku Bangsa
Suku bangsa adalah kategori yang lebih kecil dari ras. Indonesia
termasuk negara dengan aneka ragam suku bangsa yang tersebar dari Pulau
Sumatera hingga papua.
3)
Diferensiasi
Klen
Klen merupakan kesatuan keturunan, kepercayaan, dan tradisi. Dalam
masyarakat Indonesia terdapat 2 bentuk klen utama, yaitu:
a)
Klen
atas dasar garis keturunan ibu (matrilineal)
Contohnya yang terdapat pada masyarakat Minangkabau.
b)
Klen
atas dasar garis keturunan ayah (patrilineal)
Contohnya yang terdapat pada masyarakat Batak.
4)
Diferensiasi
Agama
Di Indonesia kita mengenal agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha,
Konghuchu, dan kepercayaan lainnya.
5)
Diferensiasi
Profesi
Masyarakat biasanya dikelompokkan atas dasar jenis pekerjaannya.
6)
Diferensiasi
Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, masyarakat dibagi atas laki-laki dan
perempuan yang memiliki derajat yang sama.
B.
KEPRIBADIAN
Kepribadian
menunjuk pada pengaturan sikap-sikap seseorang untuk berbuat, berpikir, dan
merasakan, khususnya apabila dia berhubungan dengan orang lain atau menanggapi
suatu keadaan. Kepribadian mencakup kebiasaan, sikap, dan sifat yang dimiliki
seseorang apabila berhubungan dengan orang lain
1.
Pengertian
Kepribadian
Konsep kepribadian merupakan konsep yang sangat luas, sehingga
sulit untuk merumuskan satu definisi yang dapat mencakup keseluruhannya. Secara
umum, yang dimaksud dengan kepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada
sikap seseorang yang membedakan
dengan orang lain.
Berikut
adalah beberapa pengertian kepribadian menurut para ahli:
a. Koentjaraningrat
Kepribadian
adalah suatu susunan dari unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah
laku atau tindakan seseorang.
b. Agus Sujanto dkk
Kepribadian
adalah suatu totalitas psikofisis yang kompleks dari individu, sehingga nampak
dalam tingkah lakunya yang unik.
c. Horton
Kepribadian
adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi dan temparmen seseorang. Sikap
perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika
di hadapan pada situasi tertentu. Setiap orang mempunyai kecenderungan prilaku
yang baku, atau pola dan konsisten, sehingga menjadi ciri khas pribadinya.
d. Schever Dan Lamm
Kepribadian
adalah keseluruhan pola sikap, kebutuhan, ciri-ciri kas dan prilaku seseorang.
Pola berarti sesuatu yang sudah menjadi standar atu baku, sehingga kalau di
katakan pola sikap, maka sikap itu sudah baku berlaku terus menerus secara
konsisten dalam menghadapai situasi yang di hadapi.
Dari pengertian yang diungkapkan oleh
para ahli di atas, dapat kita simpulkan secara sederhana bahwa yang dimaksud
kepribadian (personality) adalah ciri-ciri dan sifat-sifat khas yang
mewakili sikap atau tabiat seseorang, yang mencakup pola-pola pemikiran
dan perasaan, konsep diri, perangai, dan mentalitas yang umumnya sejalan dengan
kebiasaan umum.
2.
Unsur-Unsur
Kepribadian
a. Pengetahuan
1) Persepsi,
merupakan proses akal manusia yang berupa proses fisik, fisiologi dan psikologi
secara sadar yang melibatkan indra dan reseptor lain.
2) Apersepsi,
penggambaran tentang lingkungan dengan fokus pada bagian-bagian yang paling
menarik perhatian seorang individu yang menghubungkan berbagai penggambaran
lama yang sejenis yang pernah diterima dan diproyeksikan oleh akalnya dalam
masa lalu, kemudian timbul kembali sebagai kenangan atau penggambaran lama
dalam kesadarannya.
3) Pegamatan,
penggambaran yang lebih intensif terfokus
karena pemusatan akal yang lebih intensif.
4) Konsep,
suatu gambaran baru yang abstrak tentang
gabungan dari beberapa bagian penggambaran sesuatu.
5) Fantasi,
penggambaran baru yang seringkali juga tidak realistis.
Dalam alam bawah sadar, pengeetahuan individu terpecah
–pecah menjadi bagian-bagian yang seringkali tercampur satu sama lain dengan
tidak teratur. Proses itu terjadi karena tidak ada lagi akal sadar dari
individu bersangkutan yang menyusun dan menatanya dengan rapi. Walaupun
terdesak ke alam bawah sadar, namun bagian-bagian pengetahuan ini mungkin
muncul lagi di dalam kesadaran dari jiwa
tersebut.
Sedangkan dalam alam tidak sadar, pengetahuan seorang
individu karena berbagai alasan dapat
juga terdesak atau dengan sengaja didesak oleh individu itu, ke dalam bagian
jiwa yang lebih dalam lagi. Di sanalah pengetahuan individu larut dan
terpecah-pecah ke dalam bangian yang saling terbaur dan tercampur. Bagian-bagian
dari pembauran dan percampuran pengetahuan seperti itu kadang-kadang dapar
muncul kembali, yaitu pada saat-saat akal yang mengatur alam kesadarn
individu berada dalam keadaan relax atau
tidak berfungsi.
b. Perasaan
Perasaan adalah suatu
keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh pengetahuannya dinilai
sebagai keadaan positif atau negatif. Perasaan manusia dapat dibagi menjadi:
1) Kehendak,
suatu perasaan yang selalu bersifat subjektif karena unsur penilaian. Kehendak
ini bisa bersifat positif maupun negatif.
2) Emosi,
suatu kehendak yang bersifat berlebihan atau meluap-luap.
c. Dorongan
Naluri
Kesadaran manusia menurut para ahli psikologi juga
mengandung berbagai perasaan yang tidak ditimbulkan karena pengaruh
pengetahuannya, tetapi karena sudah terkandung dalam organnya, dan khususnya
dalam gennya sebagai naluri. Sedikitnya ada tujuh macam dorongan naluri, yaitu:
dorongan untuk mempertahankan hidup, dorongan seks, dorongan untuk mencari
makan, doronga untuk berinteraksi dengan sesama manusia, dorongan untuk meniru
tingkah laku sesamanya, dorongan untuk berbakti, dan dorongan akan keindahan.
3.
Macam-Macam
Kepribadian
a. Kepribadian
Individu
Karena materi dan isi yang merupakan isi dari pengetahuan
dan perasaan seorang individu itu berbedaa dengan individu yang lain, dan juga
karena sifat dan intensitas kaitan antara berbagai macam pengetahuan dan
perasaan pada seorang individu itu berbeda dengan individu yang lain, maka
setiap individu mempunyai kepribadian yang berbeda.
b. Kepribadian
Umum
Para pengarang
etnografi abad ke-19 yang lalu hingga tahun 1930-an sering mencantumkan dalam
karanga etnografi mereka suatu deskripsi tentang watak atau kepribadian umum
dari para warga kebudayaan yang menjadi topik etnografi mereka. Deskripsi itu
biasanya berdasarkan kesan-kesan saja, didapat dari pengalaman-pengalaman
mereka bergaul dengan para individu warga kebudayaan yang sedang mereka teliti.
Lambat laun, timbul
konsep kepribadian dasar (kepribadian yang dimiliki bersama oleh suatu bagian
besar dari warga masyarakat itu karena semua individu warga dari masyarakat itu
mengalami pengaruh lingkungan kebudayaan yang sama selama masa tumbuhnya).
Metodologi untuk mengumpulkan kepribadian bangsa itu adalah dengan mengumpulkan
suatu sampel dari individu-individu yang menjadi objek penelitian, kemudian
diteliti kepribadiannya dengan tes-tes psikologi. Hasilnya tentulah suatu
daftar ciri-ciri watak yang secara statistik ada pada persentasi yang besar
dari individu-individu sampel tadi.
Pendekatan dalam
penelitian kerpibadian dari suatu kebudayaan juga dilakukan dengan metode lain
yang didasarkan pada suatu pendirian dalam ilmu psikologi . pendirian tersebut
menyatakan bahwa benih dari ciri-ciri dari unsur-unsur telah tertanam dalam
jiwa seseorang individu sejak ia masih anak-anak melalui pola pengasuhan yang
diperoleh dari lingkungannya.
c. Kepribadian
Barat Dan Kepribadian Timur
Kepribadian timur mempunyai
pandangan hidup yang mementingkan kehidupan kerohanian, mistik, pikiran
prelogis, keramah-tamahan dan kehidupan sosial. Sedangkan kepribadian barat
mempunyai pandangan hidup yang mementingkan material, pikiran logis, hubungan
berdasarkan asas guna, dan individualisme.
BAB II
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.
Struktur
sosial adalah tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang didalamnya
terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan dengan batas batas
perangkat unsur unsur sosial yang mengacu pada suatu keteraturan perilaku
didalam masyarakat.
2.
Struktur
sosial memiliki
tiga macam fungsi yaitu: Fungsi
Identitas, Fungsi
Kontrol, Fungsi
Pembelajaran.
3.
Bentuk
struktur sosial terdiri dari stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial.
4.
Kepribadian
(personality) adalah ciri-ciri dan sifat-sifat khas yang mewakili
sikap atau tabiat seseorang, yang mencakup pola-pola pemikiran dan
perasaan, konsep diri, perangai, dan mentalitas yang umumnya sejalan dengan
kebiasaan umum.
5.
Unsur-Unsur Kepribadian antara lain:Pengetahuan, Perasaan, Dorongan Naluri.
6.
Macam-Macam Kepribadian: Kepribadian Umum Kepribadian Individu Kepribadian Barat Dan Kepribadian Timur
DAFTAR PUSTAKA
Agil, Faiz. 2015. Pengertian Struktur Sosial Dan Fungsi
Struktur Sosial http://www.pengertiansosial.com/2015/05 /pengertian-dan-fungsi-struktur-sosial.html diakses pada tanggal 9 Oktober 2015 Pukul 13.40 WIB.
Gunawan, Arif.2015. Struktur
Sosial Dan Kepribadian Mata Kuliah Pranata Sosial http://pakguruhonorer.blogspot.co.id/ 2015/06/ struktur-sosial-dan-kepribadian-mata.html diakses pada tanggal 9 Oktober 2015 Pukul 13.40 WIB.
Haryanto.2010. Pengertian Kepribadian (Personality). http://belajarpsikologi .com/pengertian-kepribadian/ diakses
pada tanggal 9 Oktober 2015 Pukul 13.35 WIB.
Suhardi,Hikmawati. Sosioantropologi Pendidikan http://www.academia.edu/
6498833/SOSIOANTROPOLOGI_PENDIDIKAN
diakses pada tanggal 9 Oktober 2015 Pukul 13.42WIB.
No comments:
Post a Comment