Sunday, 11 November 2018

Contoh Makalah : Pengaruh Perkembangan Fisik Peserta Didik dalam Proses Belajar Mengajar


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu PendidikanPerkembangan Fisik Peserta Didik” ini. Semoga makalah yang kami susun dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan arahan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membimbing kami, memberikan semangat dan motivasi.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah Ilmu PendidikanPerkembangan Fisik Peserta Didik” ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan tugas makalah Perkembangan Fisik Peserta Didik ini. Apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf. Terima kasih.

   





Yogyakarta, 1 November 2014


Tim Penyusun           


BAB I
PENDAHULUAN

1.    Latar belakang
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pendidikan. Sosok peserta didik umumnya merupakan sosok anak yang membutuhkan bantuan orang lain untuk bisa tumbuh dan berkembang ke arah kedewasaan. Ia adalah sosok yang selalu mengalami perkembangan sejak lahir sampai meninggal dengan perubahan-perubahan yang terjadi secara wajar (Sutari Imam Barnadib, 1995). Peserta didik merupakan sosok anak yang membutuhkan bantuan orang lain dalam hal ini yaitu seorang pendidik.
Seorang pendidik yang membantu mengembangkan potensi peserta didik dituntut untuk memahami perilaku dan perubahan-perubahan pada peserta didik serta harus dapat memahami pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada peserta didik. Salah satu aspek pertumbuhan dan perkembangan peserta didik yaitu perkembangan fisik peserta didik.
Perkembangan fisik meliputi perubahan-perubahan dalam tubuh, seperti pertumbuhan otak, sistem saraf, organ-organ indrawi, pertambahan tinggi dan berat badan, hormon, dan lain-lain), dan perubahan-perubahan dalam cara-cara individu untuk menggunakan tubuhnya, seperti perkembangan keterampilan motorik dan perkembangan seksual, serta perubahan dalam kemampuan fisik, seperti penurunan fungsi jantung, pengelihatan dan sebagainya (Siefert dan Hoffnung, 1994).
Perkembangan fisik peserta didik akan menentukan ketrampilan peserta didik bergerak. Perkembangan fisik peserta didik juga akan  mempengaruhi pandangan peserta didik terhadap dirinya sendiri dan orang lain, yang berdampak dalam melakukan penyesuaian dengan dirinya dan orang lain. Perkembangan fisik peserta didik secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi perilakunya sehari-hari.



2.    Perumusan masalah
Berdasarkan  latar  belakang  masalah  di  atas,  penyusun  merumuskan
beberapa masalah sebagai berikut:
a)  Apa yang dimaksud dengan perkembangan fisik?
b)  Apa saja karakteristik perkembangan fisik pada anak, remaja dan dewasa?
c)  Bagaimana pengaruh perkembangan fisik terhadap tingkah anak, remaja dan dewasa?
d)  Mengapa dan bagaimana perkembangan fisik pada peserta didik berpengaruh kepada penyelenggaraan pendidikan?

3.    Tujuan Pembahasan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan:
a)    Mengetahui pengertian perkembangan fisik.
b)    Mengetahui karakteristik perkembangan fisik pada anak, remaja dan dewasa.
c)    Mengetahui pengaruh perkembangan fisik terhadap tingkah laku seseorang.
d)    Mengetahui implikasi perkembangan fisik terhadap penyelenggaraan pendidikan.




BAB II
KAJIAN TEORI

A.   Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik
Sebagai manusia yang memilki potensi kodrati, peserta didik memungkinkan untuk bisa tumbuh dan berkembang menjadi sosok makhluk yang sempurna (a fully functioning person). Istilah pertumbuhan pada diri peserta didik lebih diartikan sebagai bertambahnya tinggi badan, berat badan, semakin efektifnya fungsi-fungsi otot tubuh dan organ fisik, organ panca indra, kekekaran tubuh, dan lain-lain yang menyangkut kemajuan aspek fisik. Istilah perkembangan diartikan sebagai semakin optimalnya kemajuan aspek psikis peserta didik seperti kemampuan cipta, rasa, karsa, karya, pematangan pribadi, pengendalian emosi, kepekaan spritualitas, keimanan, dan ketaqwaan. Menurut Hurlock (1992) perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman.

B.   Perkembangan Fisik Peserta Didik
Menurut Seifert dan Hoffnung (1994), perkembangan fisik meliputi perubahan-perubahan dalam tubuh (seperti: pertumbuhan otak, sistem saraf, organ-organ indrawi, pertambahan tinggi dan berat, hormon, dan lain-lain), dan perubahan-perubahan dalam cara individu dalam menggunakan tubuhnya (seperti perkembangan keterampilan motorik dan perkembangan seksual), serta perubahan dalam kemampuan fisik (seperti penurunan fungsi jantung, penglihatan dan sebagainya).

Teori perkembangan fisik di kemukakan oleh Gasell dan Ames (1940) Sella Illingsworth (1983) perkembangan fisik mencakup berat badan, tinggi badan, termasuk perkembangan motorik. Dalam pendidikan pengembangan anak mencakup: kekuatan, ketahanan, kecepatan, dan keseimbangan.
Perkembangan peserta didik pada anak usia dini mengikuti delapan pola umum sebagai berikut:
a.    Contynuity (keberlanjutan), yakni perkembangan dari yang sederhana ke arah yang kompleks sejalan dengan bertambahnya usia anak.
b.    Uniform squence (kesamaan tahapan), yakni perkembangan yang memiliki tahapan sama untuk semua anak, meskipun kecepatan anak untuk mencapai tahapan berbeda.
c.    Maturity (kematangan), yakni suatu perkembangan yang ada peserta didik yang di pengaruhi oleh perkembangan sel syaraf.
d.    From general to specific process (proses dari umum ke khusus), yakni suatu perkembangan yang di mualai dari gerak yang bersifat umum kepada gerak yang bersifat khusus.
e.    Dari gerak reflek bawaan ke arah terkoordinasi, yakni suatu perkembangan yang dimiliki peserta didik yang dimulai dari gerak reflek bawaan semenjak lahir ke aneka gerak yang terkoordinasi dan bertujuan.
f.     Chepalo caudal direction yakni suatu perkembangan yang di tandai dengan bagian yang mendekati kepala berkembang lebih cepat dari bagian yang mendekati ekor.
g.    Proximo distal, yaitu perkembangan yang di tandai dengan bagian yang mendekati bagian sumbu tubuh berkembang terlebih dahulu di banding yang lebih jauh.
h.    From bilateral to crosslateral coordinate, yakni perkembangan yang di mulai dri koordinasi yang sama berkembang terlebih dahulu sebelum bisa melakukan koordinasi dengan orang bersilang.

Menurut Muss yang dikutip oleh Sarlito Wirawan (Sarlito, 1991: 51), urutan perubahan-perubahan fisik adalah:
1)    Pada anak perempuan:
a)    Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, dan anggota-anggota badan menjadi panjang).
b)    Pertumbuhan payudara.
c)    Tumbuh bulu halus berwarna gelap di kemaluan.
d)    Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya.
e)    Bulu kemaluan menjadi keriting.
f)     Menstruasi atau haid.
g)    Tumbuh bulu-bulu ketiak.

2)    Pada anak laki-laki:
a)    Pertumbuhan tulang-tulang.
b)    Testis (buah pelir) membesar.
c)    Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap.
d)    Awal perubahan suara.
e)    Ejakulasi.
f)     Bulu kemaluan menjadi keriting.
g)    Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya.
h)    Tumbuh rambut-rambut halus di wajah.
i)      Tumbuh bulu ketiak.
j)      Akhir perubahan suara.
k)    Rambut-rambut diwajah bertambah tebal dan gelap.
l)      Tumbuh bulu di dada.

Bagi anak-anak usia sekolah dan remaja, pertumbuhan dan perkembangan fisik yang optimal adalah sangat penting, sebab pertumbuhan/ perkembangan fisik anak secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi perilakunya sehari-hari. Secara langsung, pertumbuhan fisik akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Secara tidak langsung, pertumbuhan/ perkembangan fisik akan mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri dan orang lain.



BAB III
PEMBAHASAN

A.     Karakteristik Perkembangan Fisik Peserta Didik
Dilihat dari segi pertumbuhan dan perkembangan fisik, pada usia sekolah dasar merupakan periode pertumbuhan fisik yang lambat dan relatif seragam sampai mulai terjadi perubahan-perubahan pubertas, kira-kira dua tahun menjelang anak menjadi matang secara seksual pada saat mana pertumbuhan berkembang pesat. Masa ini sering juga disebut sebagai “periode tenang” sebelum pertumbuhan yang cepat menjelang masa remaja. Hal ini tidak berarti bahwa pada masa ini tidak terjadi proses pertumbuhan fisik yang berarti.
1.   Karakteristik perkembangan fisik pada masa kanak-kanak (0-5 tahun)
Perkembangan kemampuan fisik pada anak kecil ditandai dengan mulai mampu melakukan bermacam macam gerakan dasar yang semakin baik, yaitu gerakan gerakan berjalan, berlari, melompat, meloncat, berjingkrak, melempar, menangkap, yang berhubungan dengan kekuatan yang lebih basar sebagai akibat pertumbuhan jaringan otot lebih besar. Selain itu, perkembangan juga ditandai dengan pertumbuhan panjang kaki dan tangan secara proporsional. Perkembagan fisik pada masa anak juga ditandai dengan koordinasi gerak dan keseimbangan berkembang dengan baik.
2.   Karakteristik perkembangan fisik pada masa anak (5-11):
Perkembangan waktu reaksi lebih lambat dibanding masa kanak-kanak, koordinasi mata berkembang dengan baik, masih belum mengembangkan otot otot kecil, kesehatan umum relative tidak stabil dan mudah sakit, rentan dan daya tahan kurang.
a.   Usia 8-9 tahun
Terjadi perbaikan koordinasi tubuh, ketahanan tubuh bertambah, anak laki laki cenderung aktifitas yang ada kontak fisik seperti berkelahi dan bergulat, koordinasi mata dan tangan lebih baik, sistem peredaran darah masih belum kuat, koordinasi otot dan syaraf masih kurang baik. Dalam segi psikologi anak wanita lebih maju satu tahun dari lelaki.

b.   Usia 10-11 tahun
Kekuatan anak laki laki lebih kuat dari wanita, kenaikan tekanan darah dan metabolism yang tajam. Wanita mulai mengalami kematangan seksual (12 tahun). Lelaki hanya 5% yang mencapai kematangan seksual.
3.   Karakteristik perkembangan fisik pada masa remaja
Perkembangan fisik yang paling menonjol yaitu perkembangan kekuatan, ketahanan, dan organ seksual pada masa remaja. Karakteristik perkembangan fisik pada masa remaja ditandai dengan pertumbuhan berat dan tinggi badan yang cepat, pertumbuhan tanda-tanda seksual primer (kelenjar-kelenjar dan alat-alat kelamin) maupun tanda-tanda seksual sekunder (tumbuh payudara, haid, kumis, dan mimpi basah, dan lain sebagainya), timbulnya hasrat seksual yang tinggi (masa puberitas).
4.   Karakteristik perkembangan fisik pada masa dewasa
Kemampuan fisik pada masa dewasa pada setiap individu menjasdi sangat bervariasi seiring dengan pertumbuhan fisik. Laki-laki cenderung lebih baik kemampuan fisiknya dan gerakannya lebih terampil. Pertumbuhan ukuran tubuh yang proposianal memberikan kemampuan fisik yang kuat. Pada masa dewasa pertumbuhan mecapai titik maksimal. Pertumbuhan fisik mulai terhenti sehingga hasil dari pertumbuhan ini menentukan kemampuan fisik pada masa ini.

B.     Kondisi yang Mempengaruhi Pertumbuhan  Fisik  Remaja
Pertumbuhan  fisik  erat  hubungannya  dengan  kondisi  remaja.  Kondisi yang  baik berdampak  baik  pada  pertumbuhan  fisik  remaja,  demikian  pula sebaliknya.  Adapun kondisi-kondisi  yang  mempengaruhi  sebagai  berikut:
1.   Pengaruh  Keluarga
Pengaruh  keluarga  meliputi  faktor  keturunan  sifat jasmaniah dari orang tuanya. Faktor  keturunan menyebabkan  seorang  anak  dapat  lebih  tinggi  atau  panjang  dari anak  lainnya,  jika  ayah  dan  ibunya  atau  kakeknya tinggi dan panjang. 
2.   Pengaruh  Gizi
Anak  yang mendapatkan  gizi cukup  biasanya  akan  lebih  tinggi tubuhnya  dan sedikit  lebih  cepat  mencapai  taraf  dewasa dibadingkan  dengan  mereka yang  tidak mendapatkan  gizi cukup.  Lingkungan  juga  dapat  memberikan  pengaruh  pada remaja  sedemikian  rupa  sehingga  menghambat  atau mempercepat  potensi untuk pertumbuhan  dimasa  remaja.
3.   Kematangan
Pertumbuhan  fisik  seolah-olah  seperti sudah direncanakan oleh faktor kematangan. Meskipun  anak  itu  diberi makanan  yang  bergizi,  tetapi  kalau saat kematangan  belum sampai, pertumbuhan itu  tetap  seperti  tertangguhkan.
4.   Gangguan Emosional
Anak  yang  sering  mengalami  gangguan  emosional  akan  menyebabkan terbentuknya  steroid  adrenal  yang  berlebihan  dan  ini  akan  membawa  akibat berkurangnya  pembentukan  hormon pertumbuhan  di kelenjar  pituitari  (otak).  Bila terjadi  hal  demikian pertumbuhan awal  remajanya  terhambat  dan  tidak  tercapai berat tubuh  yang seharusnya.
5.   Jenis  Kelamin
Anak  laki  cenderung  lebih  tinggi  dan  lebih  berat dari  pada  anak  perempuan, kecuali  pada  usia  12-15 tahun.  Anak  perempuan  biasanya  akan sedikit  lebih tinggi  dan  lebih  berat dari pada laki-laki-laki.  Hal  ini  terjadi  karena  bentuk  tulang dan  otot  pada  anak  laki-laki  berbeda  dengan  perempuan.  Anak  perempuan lebih cepat  kematangannya  dari pada  laki-laki.
6.   Status  Sosial Ekonomi
Umumnya anak  yang  berasal  dari  keluarga  dengan  status sosial ekonomi rendah,  cenderung  lebih  kecil  dari  pada  anak  yang berasal dari  keluarga  dengan tingkat  ekonomi  tinggi.
Fakta:
Status gizi anak berdasarkan indikator TB/U menggambarkan status gizi yang bersifat kronis, merupakan akibat keadaan kurang gizi dalam waktu yang panjang. Indikator TB/U dinyatakan dalam tinggi badan normal, pendek dan sangat pendek. Anak yang termasuk katagori sangat pendek (stunting) pada tahun 2010 sebanyak 18,5% dan yang pendek 17,1%, bila keduanya digabungkan dan menjadi angka 35,6%, mayoritas berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah kebawah (Kemenkes RI, 2010).

7.   Kesehatan
Kesehatan amat  berpengaruh  terhadap  pertumbuhan fisik peserta didik. Peserta didik yang sehat  dan  jarang  sakit,  biasanya memiliki tubuh besar  dibanding  yang  sering  sakit.
8.   Stimulasi  lingkungan
lndividu  yang  tubuhnya  sering  dilatih  untuk  meningkatkan  percepatan pertumbuhannya akan  berbeda dengan  yang tidak  pernah mendapat  latihan.

C.     Pengaruh Perkembangan Fisik Peserta Didik dalam Pendidikan
Perkembangan fisik peserta didik akan memengaruhi proses belajar peserta didik. Peserta didik melakukan berbagai aktivitas fisik sebagai pengalaman belajar. Kondisi panca indra, normalitas anggota tubuh, asupan gizi dan keadaan kesehatan secara menyeluruh mempengaruhi proses belajar.
Penglihatan dan pendengaran sangat diperlukan dalam belajar. Gangguan pada fungsi panca indra menyebabkan perhatian individu tidak optimal dalam belajar. perubahan bentuk dan berat badan, suara yang membesar, gerakan fisik yang semakin lamban, mudah mengantuk, perasaan tidak nyaman ketika mengalami haid, semua ini memberi pengaruh terhadap suasana belajar peserta didik. Demikian halnya dengan perkembangan fisik yang terlalu cepat atau terlambat dari ukuran peserta didik seusianya akan dapat mempengaruhi perilaku peserta didik di antara sebayanya. Pendidik perlu menyadari bahwa perkembangan fisik yang dialami peserta didik dalam proses perkembangannya mempengaruhi proses belajar peserta didik. Oleh karena itu, pendidik perlu memberi informasi kepada peserta didik tentang hal ini sehingga mereka dapat memahaminya secara benar dan siap secara mental menghadapinya

D.     Pentingnya Mempelajari Perkembangan Fisik Peserta Didik bagi Pendidik
Bagi pendidik, manfaat yang dapat diambil dari mempelajari perkembangan fisik peserta didik, antara lain:

1.      Pendidik dapat memahami ciri khas perkembangan fisik dari peserta didik.
2.      Pendidi dapat mengerti tahap-tahap perkembangan dari peserta didik.
3.      Pendidik dapat memahami perilaku peserta didiknya akibat dari perkembangan fisik peserta didik.
4.      Pendidik dapat menentukan metode belajar dengan menyesuaikan perkembangan fisik peserta didik.

E.     Kegiatan yang dapat Membantu Pengembangan Fisik Peserta Didik
1.      Olahraga
2.      Pramuka
3.      Permainan/Outbound



BAB IV
PENUTUP

A.   Kesimpulan

Perkembangan peserta didik dipengaruhi oleh kondisi-kondisi seperti pengaruh keluarga, pengaruh gizi, kematangan, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi, keshatan,dan stimulasi lingkungan.
Perkembangan fisik peserta didik akan mempengaruhi proses belajar peserta didik, sehingga sangat penting bagi pendidik untuk memahami karakteristik perkembangan fisik peserta didiknya.

B.   Saran

Bagi pendidik perlu memahami perkembangan fisik peserta didik guna memfasilitasi peserta didik agar dapat berkembang secara optimal.
Semoga makalah ini dapat dijadikan salah satu referensi dalam pembelajaran Perkembangan Fisik Peserta Didik.


DAFTAR PUSTAKA

Jafarr, Nurhaedar. (2005). Pertumbuhan Remaja. Makasar: Universitas Hasanuddin.

Kuntjojo. (2010). Materi Kuliah Perkembangan Peserta Didik. Kediri: Universitas Nusantara Kediri.

Kemenkes RI. (2010) Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak DirektoratBinaGiziNomor 1995/MENKES/SK/XII/2010.

LT Bangsawan. (2008). Perkembangan Peserta Didik.  Bandung: CV. Citra Praya.

Maryati.  (2012).  Materi  Kuliah  Perkembangan  Peserta  Didik. Bima: STKIP Bima.

Siswoyo, Dwi. (2013). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Uny Press.


No comments:

Post a Comment